JQUERY MOBILE TABLES

JQUERY MOBILE TABLES

RESPONSIVE TABLE

Responsive design akan bekerja ketika ingin melihat tampilan konten web pada mobile device yang berbeda. Di Jquery Mobile untuk membuat table menjadi responsive merupaka hal yang mudah dikarenakan Jquery mobile telah mendukung fungsi responsive yang berasal dari class sederhana. Responsive table akan memberikan tampilan yang lebih atraktif untuk mobile dan desktop. Ada 2 tipe responsive table yaitu:

REFLOW TABLE
Reflow Table akan membuat tampilan table horizontal sampai pada minimum screen maka semua row akan menjadi grup dan di tampilkan secara vertikal. Untuk membuat sebuah reflow table tambahan data-role=“table” dan class = “ui-responsive”.

Coding Structur Halaman Jquery Mobile sebagai berikut




Dan buat lah sebuah table yang terdiri dari 5 buah baris didalam elemen <div> main Seperti berikut





Agar responsive table bekerja dengan baik kita  harus menyertakan eleven <thead> dan <tbody>. Jangan gunakan rowspan atau coldspan attribute karna attribut tersebut tidak mendukung responsive.
Simpan kode jQuery mobile dan jalankan pada browser. Untuk melihat efek reflow silahkan resize ukuran layar atau menggunakan HP





Tampilan table pada screen Hp:






COLUMN TOGGLE

Column toggle table
Column toggle table berfungsi menyembunyikan kolom ketika lebar layar tidak cukup untuk menampilkan semua data. Untuk membuat sebuah column toggle class sebagai berikut




Secara default jQuery Mobile akan menyembunyikan kolom yang berada disisi kanan table. Oleh karena itu kita dapat membuat proritas column mana yang ditampilkan atau disembunyikan. Caranya dengan menambahkan data-priority pada header table <th> dengan memberikan nilai prioritas 1 (prioritas utama) sampai 6 (prioritas rendah).  Coding data-priority  seperti berikut.




Column Button text
Untuk mengubah text tombol column toggle tambahkan data-column-btn-text=“tulis text” pada elemen <table> seperti berikut






STT IBNU SINA MERUPAKAN KAMPUS UNGGULAN YANG SUDAH TERAKREDITAS “B” BERBASIS IMAN DAN TAQWA
SUKSES DAN SEMAKIN MAJU UNTUK STT IBNU SINA BATAM
GABUNG DENGAN KAMI UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH MAJU






Kunjungi situs kami di : http://stt-ibnusina.ac.id/







Rabu, 25 Januari 2017
Posted by Unknown

Cerita Singkat Dikampus gue ( STT IBNU SINA BATAM )

Cerita Singkat Dikampus gue ( STT IBNU SINA BATAM )

Sudah beberapa waktu tidak kembali ke blog ini untuk sekedar tulis-tulis berbagai hal yang terlintas dalam benak. Padahal diwaktu senggang banyak keinginan yang terlintas. Mau tulis ini dan mau tulis itu. Tapi saat duduk berhadapan dengan komputer, hilang semua itu. Entah kemana naluri menulis itu.
Hanya bisa menghela nafas panjang. Seperti malam ini karena tidak ada aktivitas kampus, isi waktu dengan duduk didepan layar komputer sambil browsing juga update info dan tak lupa untuk upload beberapa foto yang kemarin di kampus.








Awal ke kampus memang terasa biasa, tetapi ketika saya mulai kenal beberapa teman yang sama-sama mengambil mata kuliah yang sama kita jadi semakin akrab.
Teman yang satu namanya Ridwan dan satu lagi Ali dari mereka kemudian kenalah dengan satu teman lagi namanya Hendro. Ada beberapa teman lagi tapi saya lupa-lupa ingat namanya Saat tunggu dosen kita pasti bersantai ditempat duduk depan halaman kelas . Kalau tidak dikantin, pasti ke perpustakaan; Bercanda dan juga membicarakan hal-hal seputar kampus ini dan perkembangan lainnya.
Sudah tahu yang namanya jurusan teknik sudah pasti tidak jauh dari ilmu pasti, kimia, fisika, mekanika dan sebagainya.
Mata kuliah ini serasa berat, namun apa mau dikata nasib sebagai mahasiswa, harus bisa memacu otak untuk memahami dan mengerti setiap materi yang diberikan.

Dari aktivitas kumpul-kumpul disekita kampus itulah, kami akhirnya punya satu agenda yakni perjalanan ke gunung Bintan di Tanjung Pinang untuk menikmati keindahan panorama yang ada disana juga menyaksikan mentari yang terbit kata si Ali teman yang lebih dulu memberikan usul. Saya dan Ridwan setuju-setuju saja dengan rencana tersebut. Selain itu kami juga mengajak beberapa teman lagi untuk bergabung dengan kami. Untuk kesana kami rencanakan setelah UAS.







Aktivitas kuliah kami malam. Dimulai dari hari senin sampai jum'at, Walaupun terkadang sabtu dan minggu juga disuruh masuk sama dosen untuk waktu tambahan. Yang pasti untuk saat ini, saya punya semangat untuk kuliah, semangat untuk mengejar ketertinggalan. Belajar dan terus belajar menggapai mimpi.

Saya tak pernah membayangkan akan kuliah di STT Ibnu Sina Batam. Padahal di batam banyak sekali kampus dengan ke unggulan masing dari kampus, dengan bangga saya masuk ke dalam STT Ibnu Sina Batam yang tedapat di tengah kota dan sangat strategis dikampus ini lah saya sangat banyak menemukan hal-hal baru bertemu dengan orang hebat seperti dosen dan teman-teman yang lebih banyak ilmu nya ketimbang saya






STT IBNU SINA MERUPAKAN KAMPUS UNGGULAN YANG SUDAH TERAKREDITAS “B” BERBASIS IMAN DAN TAQWA
SUKSES DAN SEMAKIN MAJU UNTUK STT IBNU SINA BATAM
GABUNG DENGAN KAMI UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH MAJU



Kunjungi situs kami di : http://stt-ibnusina.ac.id/
Posted by Unknown

Perancangan Sistem HIMAPRODI

PERANCANGAN SISTEM

ERD (Entity Relathionship Diagram)





ERD diagram pada tabel HIMAPRODI terdiri dari:

  1. Entitas = HMTI, HIMATRI
  2. Atribut = Nama, alamat,no_telepon,facebook,jabatan,bidang   

Data Flow Diagram


DFD Level 0
Diagram level 0 merupakan dekomposisi dari diagram konteks, berikut adalah diagram level 0 dari sistem yang dirancang :
 



Penjelasan proses diagram diatas ( Gambar 3.2 ) dijabarkan sebagai berikut: 


  1. Proses akses
    Input : User  terlebih dahulu harus masuk ke dalam sistem web
    Output : Tampilan keseluruhan sistem untuk menjalankan proses selanjutnya. User dapat mengakses sepenuhnya sistem ini,
    Deskripsi proses : Untuk menjalankan program user dan admin harus melakukan proses login. Username dan password yang diinput akan diperiksa pada database. Apabila sesuai dapat dilanjutkan ke proses berikutnya.
  2.  Proses Pengolahan Data HIMAPRODI (2)
    Input : Status akses user & Data HIMAPRODI
    Output : Data HIMAPRODI Tampilan keseluruhan sistem 

DFD Level 1 Proses User
DFD Level 1 proses User digambarkan sebagai



 



DFD Level 1 Proses Tambah Data HIMAPRODI
DFD Level 1 proses Tambah Data HIMAPRODIdigambarkan sebagai berikut :


 




STT IBNU SINA MERUPAKAN KAMPUS UNGGULAN YANG SUDAH TERAKREDITAS “B” BERBASIS IMAN DAN TAQWA
SUKSES DAN SEMAKIN MAJU UNTUK STT IBNU SINA BATAM
GABUNG DENGAN KAMI UNTUK MASA DEPAN YANG LEBIH MAJU



Kunjungi situs kami di : http://stt-ibnusina.ac.id/



Posted by Unknown

Perkiraan Pembuatan Project (Estimate Task Durations)



Perkiraan Pembuatan Project 
(Estimate Task Durations)

  1. Optimistic duration (OD) : perkiraan lama minimum waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas.
  2. Pessimistic duration (PD) : perkiraan lama maksimum waktu yang diperlukan untuk melakukan tugas.
  3. Expected duration (ED) : lama perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah tugas.
  4.  Most likely duration (D) : lama perkiraan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah tugas, berdasarkan nilai rata-rata optimistic, pessimistic, dan expected duration (durasi optimistis, pesimistis, dan diharapkan).






  1. JUDUL : SISTEM INFORMASI PENJUALAN KASIR TOKO SUMBER REZEKI.
  2.  Pelaksanaan dalam pembuatan aplikasi ini membutuhkan waktu kurang lebih 2 bulan.
  3. Tahap pelaksanaan.



  1. Bulan = 24 Hari efektif
  2. Optimistic Duration (OD) : 40 Days
  3. Pessimistic Duration (PD) : 70 Days
  4. Expect Duration (ED) : 50 Days
  5. Most Likely Duration (D) : 52 Days




Jumat, 03 Juni 2016
Posted by Unknown

PEMODELAN ANALISIS



ELEMEN MODEL ANALISIS

Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama yakni untuk :
·         Menggambarkan apa yang dibutuhkan untuk pelanggan
·         Membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak
·         Membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.


Untuk mencapai sasaran tersebut dibuatlah model analisis yang berisi:
• Data Dictionary
Penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua obyek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak.
• Entity Relationship Diagram (ERD)
 Menggambarkan hubungan antara obyek data.
• Data Flow Diagram (DFD)
o   Memberikan indikasi mengenai bagaiman data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
o   Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasikan aliran data.
• State Transition Diagram
   Menunjukkan bagaimana sistem bertingkah laku sebagai akibat dari kejadian eksternal.
• Control Specification (CSPEC)
   Informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak

PEMODELAN DATA

Pemodelan data merupakan sebuah tahapan dalam merancang sebuah sistem informasi. Pemodelan data berfokus pada data apa yang akan disimpan yang menggambarkan hubungan entara entiti set yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi dalam pengelolaan data.
Untuk dapat menjawab tentang pemodelan data sebagai berikut : 
1.      Bagaimana komposisi dari masing-masing obyek data dan atribut apa yang menggambarkab obyek tersebut?
2.      Dimana obyek saat ini berada?
3.      Bagaimana hubungan antara masing-masing obyek data dan obyek lainnya?
4.      Bagaimana hubungan antara obyek dengan proses yang mentransformasikannya? Digunakan Entity Relational Diagram (ERD) 

1. Obyek Data, Atribut dan Hubungan 
Obyek Data Adalah representasi dari hamper semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak. Atribut Menentukan property suatu obyek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda.
o   Menamai sebuah contoh dari obyek data
o   Menggambarkan contoh
o   Membujat referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lain.
Hubungan  Obyek data disambungkan satu dengan lainnya dengan berbagai macam cara.
2. Kardinalitas dan Modalitas Kardinalitas
Model data harus dapat merepresentasikan jumlah peristiwa dari obyek di dalam hubungan yang diberikan
·         Satu ke satu (1:1)  Misalnya: seorang suami hanya dapat memiliki satu istri, dan seorang istri hanya mempunyai satu suami
·         Satu ke banyak (1:N) Misalnya: seorang ibu dapat memiliki banyak anak, tetapi seorang anak hanya dapat memiliki satu ibu
·         Banyak ke banyak (M:N) Misalnya: seorang paman dapat memiliki banyak keponakan, sementara itu seorang keponakan dapat memiliki banyak paman
Modalitas  Modalitas dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada kebutuhan eksplisit untuk hubungan yang  terjadi atau hubungan itu bersifat opsional. Modalitas bernilai satu jika suatu kejadian dari hubungan merupakan perintah.
3. Entity Relational Diagram
Pada mulanya digunakan untuk desain sistem database relational dan telah dikembangkan oleh yang lainnya. Serangkaian komponen utama diidentifikasikan untuk ERD: obyek data, atribut, hubungan dan berbagai tipe indicator. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili obyek data dan hubungan mereka.


PEMODELAN FUNGSIONAL DAN ALIRAN INFORMASI

Informasi ditransformasikan pada saat dia mengalir melalui sebuah sistem berbasis komputer. Sistem tersebut menerima input dengan berbagai cara dan menghasilkan suatu output. Akibatnya kita dapat menciptakan suatu model aliran bagi setiap sistem berbasis komputer tanpa melihat ukuran dan kompleksitasnya.
1. Diagram Aliran Data/ Data Flow Diagram (DFD)
Merupakan sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.   Dikenal juga dengan sebutan grafik aliran data atau buble chart.
Komponen-komponen DFD :
·         Proses : menunjukkan apa yang dikerjakan oleh sistem. Setiap proses memiliki nama yang unik dan nomor yang ditempatkan dalam simbol.  
·         External entity adalah di luar sistem, tetapi mereka merupakan salah satu bagian yang memberikan input data ke dalam sistem atau digunakan oleh output sistem 
·         Data Flow  adalah tempat penyimpanan data 
·         Data Store  : Proses dapat menempatkan data ke dalam data store atau mengambil / mendapatkan data store. Setiap data store mempunyai nama yang unik  External Entity  
Pemodelan Tingkah Laku :
Model prilaku menggambarkan bagaimana PL merespon event atau stimulan eksternal. Untuk model tersebut, anlisis harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
·         Evaluasi semua use-case untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang urutan interaksi di dalam sistem.
·         Mengenali event yang mengendalikan urutan interaksi dan memahami bagaimana event mempunyai relasi terhadap objek spesifik.
·         Membuat urutan untuk setiap use-case.
·         Membangun state diagram untuk sistem.
·         Review model behavioral untuk memverifikasi akurasi dan konsistensi
·         Mekanik dari analisis terstruktur
·         Dalam konteks pemodelan perilaku, dua karakter keadaan harus diperhatikan:
·         Keadaan setiap class ketika sistem menjalankan fungsinya, dan
·         Keadaan sistem ketika diobservasi dari luarsebagaimana sistem menjalankan fungsinya.


Keadaan class mengambil baik karakter aktif maupun pasif [CHA93].
                    Sebuah keadaan pasif adalah status saat ini dari semua atribut objek.
                    Keadaan aktif dari sebuah objek menggambarkan status saat ini pada objek tersebut ketika menjalankan transformasi atau proses.


MEKANIK DARI ANALISIS TERSTRUKTUR

Model Proses Perangkat Lunak  Evolusioner
Model evolusioner adalah model iteratif. Model itu ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit.
Model Pertambahan
Model inkremental menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linier dengan filosofi prototipe iteratif. Pada saat model pertambahan dipergunakan, pertambahan pertama sering merupakan produk inti (core product), yaitu sebuah model pertambahan yang dipergunakan, tetapi beberapa muka tambahan tetap tidak disampaikan. Produk inti tersebut dipergunakan oleh pelanggan (atau mengalami pengkajian lebih detail). Sebagai hasil dari pemakaian dan/atau evaluasi, maka dikembangkan rencana bagi pertambahan selanjutnya. Rencana tersebut menekankan modifikasi produk inti untuk secara lebih baik memenuhi kebutuhan para pelanggan dan penyampaian fitur serta fungsionalitas tambahan. Proses ini diulang mengikuti penyampaian setiap pertambahan sampai bisa menghasilkan produk yang lengkap. Model proses pertambahan tersebut, seperti model prototipe dan pendekatan-pendekatan evolusioner yang lain, bersifat iteratif. Tetapi tidak seperti model prototipe, model pertambahan berfokus pada penyampaian produk operasional dalam setiap pertambahannya. Pertambahan awal ada di versi stripped down dari produk akhir, tetapi memberikan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga menyediakan platform untuk evaluasi oleh pemakai.
Model Spiral
Model spiral yang pada awalnya diusulkan oleh Boehm adalah model proses perangkat lunak yang evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. Model itu berpotensi untuk pengambangan versi pertambahan perangkat lunak secara cepat.
        Model spiral dibagi menjadi sejumlah aktivitas kerangka kerja, disebut juga wilayah tugas, di antara tiga sampai enam wilayah tugas. Gambar 2.8. menggambarkan model spiral yang berisi enam wilayah tugas : Komunikasi pelanggan – tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif di antara pengembang dan pelanggan
        Perencanaan – tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber-sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan.
        Analisis risiko – tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir risiko-risiko, baik manajemen maupun teknis.
        Perekayasa – tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut
        Konstruksi dan peluncuran – tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang (install) dan memberikan pelayanan kepada pemakai (contohnya pelatihan dan dokumentasi).
        Evaluasi pelanggan – tugas-tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada evaluasi representasi perangkat lunak, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan.
Ketika proses evolusioner ini mulai, tim rekayasa perangkat lunak bergerak searah jarum mengelilingi spiral tersebut dengan dimulai intinya. Lintasan pertama putaran spiral menghasilkan perkembangan dari spesifikasi produk; putaran spiral selanjutnya mungkin dipakai untuk mengembangkan sebuah prototipe, dan secara progresif mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih canggih.
Tidak seperti model proses klasik yang berakhir pada saat perangkat lunak sudah disampaikan, model spiral bisa disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
Model spiral menjadi sebuah pendekatan yang realistis bagi perkembangan sistem dan perangkat lunak skala besar. Karena perangkat lunak terus bekerja selama proses bergerak, pengembang dan pemakai memahami dan bereaksi lebih baik terhadap risiko dari setiap tingkat evolusioner. Model spiral menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan risiko.
Model Rakitan Komponen
Model rakitan komponen menggabungkan beberapa karakteristik model spiral. Model ini bersifat evolusioner, sehingga membutuhkan pendekatan iteratif untuk menciptakan perangkat lunak. Tetapi model rakitan komponen merangkai aplikasi dari komponen perangkat lunak sebelum dipaketkan (kadang-kadang disebut “kelas”).
Model rakitan komponen membawa kepada penggunaan kembali perangkat lunak, dan kegunaan kembali tersebut memberi sejumlah keuntungan yang bisa diukur pada perekayasa perangkat lunak.

Model perkembangan Konkuren
Model proses konkuren sering digunakan sebagai paradigma bagi pengembangan aplikasi klien/server. Sistem klien/server dirancang dari serangkaian komponen fungsional. Bila diaplikasikan kepada klien/server, model proses konkuren akan mendefinisikan aktivitas di dalam dua dimensi : dimensi sistem, dan dimensi komponen. Isu tingkat sistem ditujudengan menggunakan tiga aktivitas : desain, assembly, dan pemakaian. Dimensi komponen dituju dengan dua aktivitas : desain dan rea-lisasi. Konkuren dicapai dengan dua cara :
        aktivitas sistem dan komponen yang berlangsung secara simultan dan dapat dimodelkan dengan menggunakan pendekatan orientasi keadaan yang digambarkan di atas;
        aplikasi klien/server khusus diimplementasikan dengan banyak komponen di mana masing-masing bisa dirancang dan direalisasikan secara konkuren.
Kenyataannya model proses konkuren bisa diaplikasikan ke dalam semua tipe perkembangan perangkat lunak, dan memberikan gambaran akurat mengenai keadaan tertentu dari sebuah proyek.

KAMUS DATA

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.    Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu sistem.    Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.    Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama alur datanya tanpa menunjukan struktur dari 

OVERVIEW MENGENAI METODE ANALISIS KLASIK

Data Structured Systems Development         
Data Structure System Development (DSSD), yang disebut juga dengan metodologi Warnier-Orr terjadi dari kerja perintis mengenai analisis domain informasi yang dilakukan oleh J.D Warnier. Warnier mengembangkan sebuah notasi untuk mempresentasikan hirarki informasi dengan menggunakan tiga kontruksi untuk urutan, pemilihan, dan pengulangan dan mendemonstrasikan bahwa struktur perangkat lunak dapat ditarik dari struktur data.. Ken Orr memperluas kerja Warnier untuk mencakup pandangan yang lebih luas mengenai domain informasi yang telah dikembangkan kedalam DSSD
Jackson System Development
Jackson System Development (JDS) mengembangkan kerja yang dilakukan oleh M.A. Jackson tentang analisis domain informasi dan hubungannya dengan desain system dan program. Dalam kalimat Jackson , “Pengembang memulai dengan menciptakan sebuah model realistis dimana system diperhatikan, realitas yang memperlengkapi masalah subjek (system)nya..”
SADT
Structured analysis and design technique (SADT) adalah sebuah teknik yang telah digunakan secara luas sebagai sebuah notasi untuk definisi system, representasi proses, analisis persyaratan perangkat lunak dan desaign system /perangkat lunak.
Kamis, 28 April 2016
Posted by Unknown

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Raditia Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -