Archive for April 2016

PEMODELAN ANALISIS



ELEMEN MODEL ANALISIS

Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama yakni untuk :
·         Menggambarkan apa yang dibutuhkan untuk pelanggan
·         Membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak
·         Membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun.


Untuk mencapai sasaran tersebut dibuatlah model analisis yang berisi:
• Data Dictionary
Penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua obyek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak.
• Entity Relationship Diagram (ERD)
 Menggambarkan hubungan antara obyek data.
• Data Flow Diagram (DFD)
o   Memberikan indikasi mengenai bagaiman data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem
o   Menggambarkan fungsi-fungsi (dan sub fungsi) yang mentransformasikan aliran data.
• State Transition Diagram
   Menunjukkan bagaimana sistem bertingkah laku sebagai akibat dari kejadian eksternal.
• Control Specification (CSPEC)
   Informasi tambahan mengenai aspek kontrol dari perangkat lunak

PEMODELAN DATA

Pemodelan data merupakan sebuah tahapan dalam merancang sebuah sistem informasi. Pemodelan data berfokus pada data apa yang akan disimpan yang menggambarkan hubungan entara entiti set yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi dalam pengelolaan data.
Untuk dapat menjawab tentang pemodelan data sebagai berikut : 
1.      Bagaimana komposisi dari masing-masing obyek data dan atribut apa yang menggambarkab obyek tersebut?
2.      Dimana obyek saat ini berada?
3.      Bagaimana hubungan antara masing-masing obyek data dan obyek lainnya?
4.      Bagaimana hubungan antara obyek dengan proses yang mentransformasikannya? Digunakan Entity Relational Diagram (ERD) 

1. Obyek Data, Atribut dan Hubungan 
Obyek Data Adalah representasi dari hamper semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak. Atribut Menentukan property suatu obyek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda.
o   Menamai sebuah contoh dari obyek data
o   Menggambarkan contoh
o   Membujat referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lain.
Hubungan  Obyek data disambungkan satu dengan lainnya dengan berbagai macam cara.
2. Kardinalitas dan Modalitas Kardinalitas
Model data harus dapat merepresentasikan jumlah peristiwa dari obyek di dalam hubungan yang diberikan
·         Satu ke satu (1:1)  Misalnya: seorang suami hanya dapat memiliki satu istri, dan seorang istri hanya mempunyai satu suami
·         Satu ke banyak (1:N) Misalnya: seorang ibu dapat memiliki banyak anak, tetapi seorang anak hanya dapat memiliki satu ibu
·         Banyak ke banyak (M:N) Misalnya: seorang paman dapat memiliki banyak keponakan, sementara itu seorang keponakan dapat memiliki banyak paman
Modalitas  Modalitas dari suatu hubungan adalah nol bila tidak ada kebutuhan eksplisit untuk hubungan yang  terjadi atau hubungan itu bersifat opsional. Modalitas bernilai satu jika suatu kejadian dari hubungan merupakan perintah.
3. Entity Relational Diagram
Pada mulanya digunakan untuk desain sistem database relational dan telah dikembangkan oleh yang lainnya. Serangkaian komponen utama diidentifikasikan untuk ERD: obyek data, atribut, hubungan dan berbagai tipe indicator. Tujuan utama dari ERD adalah untuk mewakili obyek data dan hubungan mereka.


PEMODELAN FUNGSIONAL DAN ALIRAN INFORMASI

Informasi ditransformasikan pada saat dia mengalir melalui sebuah sistem berbasis komputer. Sistem tersebut menerima input dengan berbagai cara dan menghasilkan suatu output. Akibatnya kita dapat menciptakan suatu model aliran bagi setiap sistem berbasis komputer tanpa melihat ukuran dan kompleksitasnya.
1. Diagram Aliran Data/ Data Flow Diagram (DFD)
Merupakan sebuah teknik grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.   Dikenal juga dengan sebutan grafik aliran data atau buble chart.
Komponen-komponen DFD :
·         Proses : menunjukkan apa yang dikerjakan oleh sistem. Setiap proses memiliki nama yang unik dan nomor yang ditempatkan dalam simbol.  
·         External entity adalah di luar sistem, tetapi mereka merupakan salah satu bagian yang memberikan input data ke dalam sistem atau digunakan oleh output sistem 
·         Data Flow  adalah tempat penyimpanan data 
·         Data Store  : Proses dapat menempatkan data ke dalam data store atau mengambil / mendapatkan data store. Setiap data store mempunyai nama yang unik  External Entity  
Pemodelan Tingkah Laku :
Model prilaku menggambarkan bagaimana PL merespon event atau stimulan eksternal. Untuk model tersebut, anlisis harus melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
·         Evaluasi semua use-case untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh tentang urutan interaksi di dalam sistem.
·         Mengenali event yang mengendalikan urutan interaksi dan memahami bagaimana event mempunyai relasi terhadap objek spesifik.
·         Membuat urutan untuk setiap use-case.
·         Membangun state diagram untuk sistem.
·         Review model behavioral untuk memverifikasi akurasi dan konsistensi
·         Mekanik dari analisis terstruktur
·         Dalam konteks pemodelan perilaku, dua karakter keadaan harus diperhatikan:
·         Keadaan setiap class ketika sistem menjalankan fungsinya, dan
·         Keadaan sistem ketika diobservasi dari luarsebagaimana sistem menjalankan fungsinya.


Keadaan class mengambil baik karakter aktif maupun pasif [CHA93].
                    Sebuah keadaan pasif adalah status saat ini dari semua atribut objek.
                    Keadaan aktif dari sebuah objek menggambarkan status saat ini pada objek tersebut ketika menjalankan transformasi atau proses.


MEKANIK DARI ANALISIS TERSTRUKTUR

Model Proses Perangkat Lunak  Evolusioner
Model evolusioner adalah model iteratif. Model itu ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan perekayasa perangkat lunak mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap sedikit demi sedikit.
Model Pertambahan
Model inkremental menggabungkan elemen-elemen model sekuensial linier dengan filosofi prototipe iteratif. Pada saat model pertambahan dipergunakan, pertambahan pertama sering merupakan produk inti (core product), yaitu sebuah model pertambahan yang dipergunakan, tetapi beberapa muka tambahan tetap tidak disampaikan. Produk inti tersebut dipergunakan oleh pelanggan (atau mengalami pengkajian lebih detail). Sebagai hasil dari pemakaian dan/atau evaluasi, maka dikembangkan rencana bagi pertambahan selanjutnya. Rencana tersebut menekankan modifikasi produk inti untuk secara lebih baik memenuhi kebutuhan para pelanggan dan penyampaian fitur serta fungsionalitas tambahan. Proses ini diulang mengikuti penyampaian setiap pertambahan sampai bisa menghasilkan produk yang lengkap. Model proses pertambahan tersebut, seperti model prototipe dan pendekatan-pendekatan evolusioner yang lain, bersifat iteratif. Tetapi tidak seperti model prototipe, model pertambahan berfokus pada penyampaian produk operasional dalam setiap pertambahannya. Pertambahan awal ada di versi stripped down dari produk akhir, tetapi memberikan kemampuan untuk melayani pemakai dan juga menyediakan platform untuk evaluasi oleh pemakai.
Model Spiral
Model spiral yang pada awalnya diusulkan oleh Boehm adalah model proses perangkat lunak yang evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototipe dengan cara kontrol dan aspek sistematis dari model sekuensial linier. Model itu berpotensi untuk pengambangan versi pertambahan perangkat lunak secara cepat.
        Model spiral dibagi menjadi sejumlah aktivitas kerangka kerja, disebut juga wilayah tugas, di antara tiga sampai enam wilayah tugas. Gambar 2.8. menggambarkan model spiral yang berisi enam wilayah tugas : Komunikasi pelanggan – tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun komunikasi yang efektif di antara pengembang dan pelanggan
        Perencanaan – tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mendefinisikan sumber-sumber daya, ketepatan waktu, dan proyek informasi lain yang berhubungan.
        Analisis risiko – tugas-tugas yang dibutuhkan untuk menaksir risiko-risiko, baik manajemen maupun teknis.
        Perekayasa – tugas-tugas yang dibutuhkan untuk membangun satu atau lebih representasi dari aplikasi tersebut
        Konstruksi dan peluncuran – tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mengkonstruksi, menguji, memasang (install) dan memberikan pelayanan kepada pemakai (contohnya pelatihan dan dokumentasi).
        Evaluasi pelanggan – tugas-tugas yang dibutuhkan untuk memperoleh umpan balik dari pelanggan dengan didasarkan pada evaluasi representasi perangkat lunak, yang dibuat selama masa perekayasaan, dan diimplementasikan selama masa pemasangan.
Ketika proses evolusioner ini mulai, tim rekayasa perangkat lunak bergerak searah jarum mengelilingi spiral tersebut dengan dimulai intinya. Lintasan pertama putaran spiral menghasilkan perkembangan dari spesifikasi produk; putaran spiral selanjutnya mungkin dipakai untuk mengembangkan sebuah prototipe, dan secara progresif mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih canggih.
Tidak seperti model proses klasik yang berakhir pada saat perangkat lunak sudah disampaikan, model spiral bisa disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.
Model spiral menjadi sebuah pendekatan yang realistis bagi perkembangan sistem dan perangkat lunak skala besar. Karena perangkat lunak terus bekerja selama proses bergerak, pengembang dan pemakai memahami dan bereaksi lebih baik terhadap risiko dari setiap tingkat evolusioner. Model spiral menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan risiko.
Model Rakitan Komponen
Model rakitan komponen menggabungkan beberapa karakteristik model spiral. Model ini bersifat evolusioner, sehingga membutuhkan pendekatan iteratif untuk menciptakan perangkat lunak. Tetapi model rakitan komponen merangkai aplikasi dari komponen perangkat lunak sebelum dipaketkan (kadang-kadang disebut “kelas”).
Model rakitan komponen membawa kepada penggunaan kembali perangkat lunak, dan kegunaan kembali tersebut memberi sejumlah keuntungan yang bisa diukur pada perekayasa perangkat lunak.

Model perkembangan Konkuren
Model proses konkuren sering digunakan sebagai paradigma bagi pengembangan aplikasi klien/server. Sistem klien/server dirancang dari serangkaian komponen fungsional. Bila diaplikasikan kepada klien/server, model proses konkuren akan mendefinisikan aktivitas di dalam dua dimensi : dimensi sistem, dan dimensi komponen. Isu tingkat sistem ditujudengan menggunakan tiga aktivitas : desain, assembly, dan pemakaian. Dimensi komponen dituju dengan dua aktivitas : desain dan rea-lisasi. Konkuren dicapai dengan dua cara :
        aktivitas sistem dan komponen yang berlangsung secara simultan dan dapat dimodelkan dengan menggunakan pendekatan orientasi keadaan yang digambarkan di atas;
        aplikasi klien/server khusus diimplementasikan dengan banyak komponen di mana masing-masing bisa dirancang dan direalisasikan secara konkuren.
Kenyataannya model proses konkuren bisa diaplikasikan ke dalam semua tipe perkembangan perangkat lunak, dan memberikan gambaran akurat mengenai keadaan tertentu dari sebuah proyek.

KAMUS DATA

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.    Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem, sehingga pendefinisian data itu dapat dilakukan dengan lengkap dan terstruktur. Pembentukan kamus data dilaksanakan dalam tahap analisis dan perancangan suatu sistem.    Pada tahap analisis, kamus data merupakan alat komunikasi antara user dan analis sistem tentang data yang mengalir di dalam sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh user. Sementara itu, pada tahap perancangan sistem kamus data digunakan untuk merancang input, laporan dan database.    Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama alur datanya tanpa menunjukan struktur dari 

OVERVIEW MENGENAI METODE ANALISIS KLASIK

Data Structured Systems Development         
Data Structure System Development (DSSD), yang disebut juga dengan metodologi Warnier-Orr terjadi dari kerja perintis mengenai analisis domain informasi yang dilakukan oleh J.D Warnier. Warnier mengembangkan sebuah notasi untuk mempresentasikan hirarki informasi dengan menggunakan tiga kontruksi untuk urutan, pemilihan, dan pengulangan dan mendemonstrasikan bahwa struktur perangkat lunak dapat ditarik dari struktur data.. Ken Orr memperluas kerja Warnier untuk mencakup pandangan yang lebih luas mengenai domain informasi yang telah dikembangkan kedalam DSSD
Jackson System Development
Jackson System Development (JDS) mengembangkan kerja yang dilakukan oleh M.A. Jackson tentang analisis domain informasi dan hubungannya dengan desain system dan program. Dalam kalimat Jackson , “Pengembang memulai dengan menciptakan sebuah model realistis dimana system diperhatikan, realitas yang memperlengkapi masalah subjek (system)nya..”
SADT
Structured analysis and design technique (SADT) adalah sebuah teknik yang telah digunakan secara luas sebagai sebuah notasi untuk definisi system, representasi proses, analisis persyaratan perangkat lunak dan desaign system /perangkat lunak.
Kamis, 28 April 2016
Posted by Unknown

KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS



KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS 

Tugas analisis persyaratan merupakan sebuah proses penemuan, perbaikan, pemodelan, dan spesifikasi. Ruang lingkup perangkat lunak, yang secara mendasar dikembangkan oleh perekayasa sistem dan diperbaiki selama perancanaan proyek perangkat lunak, diperbaki secara detail. Model-model data yang dibutuhkan, aliran kontrol dan informasi, dan tingkah laku operasional diciptakan. Pemecahan alternatif dianalisis dan dialokasikan ke berbagai elemen perangkat lunak. Baik pengembang maupun pelanggan melakukan peran aktif dalam analisis persyaratan dan spesifikasi. Pelangga berusaha memformulasikan kembali konsep yang tidak jelas dari fungsi perangkat lunak dan kinerja ke dalam detail yang konkrit. Pengembang bertindak sebagai interogator, konsultan, dan pemecah masalah.

ANALISIS PERSYARATAN

Merupakan sebuah tugas sebuah rekayasa perangkat lunak (RPL) yang menjembatani antara alokasi perangkat lunak dan perancangan perangkat lunak. Analisis persyaratan memungkinkan perekayasa sistem menentukan fungsi dan kinerja perangkat lunak, menunjukkan interface dan elemen-elemen di dalamnya, dan membangun batasan yang harus dipenuhi oleh perangkat lunak. Analisis persyaratan memberikan model-model yang akan diterjemahkan ke dalam data, arsitektur, interface, dan desain prosedural kepada perancang perangkat lunak. Akhirnya, spesifikasi persyaratan memberikan cara kepada pengembang dan pelanggan untuk menilai kualitas perangkat lunak yang telah dibangun. Pada awalnya, analis mempelajari spesifikasi sistem (bila ada) dan rencana proyek perangkat lunak. Penting untuk memahami perangkat lunak dalam suatu konteks sistem dan mengkaji ruang lingkup perangkat lunak yang telah digunakan untuk memunculkan estimasi perencanaan. Selanjutnya adalah membangun komunikasi untuk analisis untuk menjamin pengenalan masalah. Tujuannya adalah mengenali elemen masalah dasar seperti dirasakan oleh pelanggan.

TEKNIK KOMUNIKASI

Mengawali Proses
Menurut Gause dan Weinberg [GAU89] menyarankan agar analis memulainya dengan mengajukan pertanyaan bebas konteks, dimana pertanyaan tersebut berfokus pada pelanggan, tujuan keseluruhan, dan keuntungan.
Contoh:   
  • Siapa di balik permintaan untuk pekerjaan ini?  
  • Apa keuntungan ekonomi dari pemecahan yang berhasil?
  • Rangkaian pertanyaan berikutnya memungkinakan analis mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai masalah dan pelanggan, untuk menyatakan persepsinya terhadap suatu pemecahan.
Contoh:   
  • Masalah apakah yang akan diselesaikan oleh pemecahan ini?
  • Dapatkah anda memperlihatkan kepada saya atau menjelaskan lingkungan dimana pemecahan tersebut akan digunakan?
Rangkaian pertanyaan berikutnya berfokus pada efektifitas pertemuan. [GAU89] memberikan contohnya sebagai berikut:
  • Apakah ada orang lain yang dapat memberikan informasi tambahan?
  • Apakah ada hal lain yang harus saya tanyakan kepada anda?
Pertanayan-pertanyaan tersebut akan membantu anda mengawali komunikasi yang perlu untuk berhasilnya analisis. Pada dasarnya sesi tanya jawab seharusnya digunakan pada pertemuan pertama dan kemudian diganti dengan format yang mengkombinasikan  lemen-elemen pemecahan masalah, negosiasi, dan spesifikasi.

Teknik Spesifikasi Aplikasi yang Terfasilitasi

Adanya teknik pendekatan spesifikasi aplikasi yang teratasi / facilitated aplication spesification techniques (FAST) dapat mendorong munculnya tim gabungan antara pengembang dan pelanggan yang bekerjasama untuk mengidentifikasimasalah, mengusulkan elemen pemecahan, menegosiasi pendekatan yang berbeda, dan mengkhususkan rangkaian pemecahan awal [ZAH90].Banyak pendekatan yang berbeda terhadap FAST telah diusulkan. Masing-masing pendekatan menggunakan skenario yang sangat berbeda, tetapi semuanya menerapkan beberapa variasi tuntutan dasar seperti:  Pertemuan dilakukan di sisi netral dan dihadiri baik oleh pengembang maupun pelanggan.  Aturan main untuk persiapan dan partisipasi dibuat.
Sebuah mekanisme definisi (dapat merupakan sebuah lembar kerja, diagram flip, stiker dinding, atau papan tembok) digunakan. FAST bukanlah obat bagi masalah yang dihadapi dalam pengumpulan awal berbagai persyaratan, tetapi pendekatan tim memberikan keuntungan dari banyak sudut pandang, diskusi sesaat, dan penyaringan, serta merupakan langkah maju konkrit ke arah pengembangan spesifikasi.

Penyebaran Fungsi Kualitas
Disebut juga Quality function deployment (QFD) adalah teknik manajemen kualitas yang menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam persyaratan teknis bagi perangkat lunak.
QFD mengidentifikasi 3 persyaratan [ZUL92] yaitu:   
  • Persyaratan normal:
  • Sasaran dan
  • tujuan dinyatakan bagi sebuah produk atau sistem selama pertemuan dengan pelanggan.
Bila persyaratan ini ada, maka pelanggan akan menjadi puas.
Conoth: tipe tampilan grafis yang diminta, dan tingkat kerja yang didefinisikan.   Persyaratan yang diharapkan: Persyaratan ini implisit terhadap produk atau
sistem dan sangat fundamental sehingga pelanggan tidak menyatakannya
secara eksplisit. Ketidakhadirannya menyebabkan ketidakpuasan. Contoh:
Mudahnya instalasi perangkat lunak.
  Exciting requirment: Persyaratan ini sangat diharapkan oleh pelanggan dan
terbukti sangat memuaskan bila ada. Misalnya, perangkat lunak pengolah kata
diharapkan dengan fitur standar. Produk yang disampaikan berisi sejumlah
kemampuan layout halaman yang sangat menyenangkan dan tidak terduga.
Dalam kenyataan, QFD mencakup seluruh proses rekayasa [AKA90]. Tetapi
banyak konsep QFD dapat diaplikasikan ke dalam masalah komunikasi pelanggan
yang dihadapi oleh perekayasa perangkat lunak selama tahap awal analisis
persyaratan.

PRINSIP-PRINSIP ANALISIS
Masing-masing metode analisis memiliki titik pandang yang unik. Tetapi semua metode analisis dihubungkan oleh serangkaian prinsip operasional:
  1. Domain informasi dari suatu masalah harus direpresentasikan dan dipahami.
  2. Fungsi-fungsi yang akan dilakukan oleh perangkat lunak harus didefinisikan.
  3. Tingkah laku perangkat lunak (sebagai suatu urutan kejadian eksternal) harus diwakilkan.
  4. Model-model yang menggambarkan informasi, fungsi, dan tingkah laku harus dipecah-pecah dalam suatu cara yang membongkar suatu detail dalam bentuk lapisan.
  5. Proses analisis harus bergerak dari informasi dasar ke detail implementasi.
Dengan mengaplikasikan prinsip-prinsip tersebut, analis mendekati suatu masalah secarasistematis. Domain informasi diuji sehingga fungsi itu dapat dipahami secara lebih lengkap. Model-model digunakan sehingga karakteristik fungsi dan tingkah laku dapat dikomunikasikan dengan cara yang rapi. Pembagian diterapkan untuk mengurangi keruwetan. Pandangan esensial dan implementasi dari perangkat lunak diperlukan untuk
mengakomodasi batasan logis yang dibebankan oleh persyaratan pemrosesan dan batasan
fisik yang dibebankan oleh elemen sistem yang lain. Perekayasa perangkat lunak yang mempercayai prinsip tersebut akan dapat lebih mengembangkan spesifikasi perangkat lunak yang kemudian akan menjadi dasar yang kuat bagi desain.
- Domain Informasi
- Pemodelan
Model dalam perangkat lunak harus dapat memodelkan informasi yang ditransformasikan oleh perangkat lunak, fungsi (dan subfungsi) yang memungkinkan transformasi terjadi, dan tingkah laku sistem pada saat transformasi terjadi.
Dalam beberapa kasus, model yang kita buat menggunakan notasi grafis yang menggambarkan informasi, pemrosesan, tingkah laku sistem, dan karakteristik lain sebagai simbol yang berbeda dan dapat dikenali. Informasi deskriptif dapat diberikan dengan menggunakan bahasa natural atau bahasa khusus untuk menggambarkan persyaratannya.
Prinsip analisis operasional mengharuskan kita membangun model fungsi dan tingkah laku, yaitu:

  Model fungsional: Perangkat lunak mentransformasi informasi, dan untuk melakukannya, perangkat lunak harus melakukan paling tidak tiga fungsi genetik: input, pemrosesan, dan output. Pada saat model fungsional dari suatu aplikasi dibuat, perekayasa perangkat lunak memfokuskan diri pada fungsi-fungsi masalah khusus. Model fungsi dimulai dengan sebuah model
tingkat konteks tunggal (yakni nama perangkat lunak yang akan dibuat).
Dengan serangkaian iterasi, maka lebih banyak lagi detail fungsional
diberikan, sampai seluruh rancangan dari semua fungsionalitas sistem
terwakili.

  Model tingkah laku: Sebagian besar perangkat lunak merespon kejadiankejadian
dari dunia luar. Karakteristik stimulus-respon ini membentuk
dasar dari model tingkah laku. Model tingkah laku menciptakan
representasi pernyataan-pernyataan perangkat lunak dan event-event yang
menyebabkan perangkat lunak mengubah pernyataan.
Model yang diciptakan selama analisis persyaratan melayani sejumlah peran
penting:
- Model membantu analis dalam memahami informasi, fungsi, dan tingkah
laku suatu sistem, sehingga membuat tugas analisis persyaratan menjadi
lebih mudah dan lebih sistematis.
- Model menjadi titik fokus bagi kajian sehingga merupakan kunci bagi
penentuan kelengkapan, konsistensi, dan akurasi dari spesifikasi.
- Model menjadi dasar bagi pengerjaan desain, memberi perancang suatu
representasi esensial dari perangkat lunak yang dapat diterjemahkan ke
dalam suatu konteks implementasi.
Meskipun metode pemodelan yang digunakan sering menjadi masalah preferensi
personal atau organisasional, aktivitas pemodelan adalah dasar bagi kerja analisis
yang baik.

- Pembagian
Masalah sering menjadi terlalu luas atau terlalu rumit untuk dipahami sebagai satu
kesatuan. Karena itulah kita cenderung membagi masalah seperti itu ke dalam
bagian-bagian sehingga dapat dipahami dengan mudah dan kemudian
membangun interface antara bagian-bagian tersebut, sehingga keseluruhan fungsi
dapat dilakukan. Prinsip analisis operasi keempat menyatakan bahwa domain
informasi, fungsional, dan tingkah laku perangkat lunak dapat dibagi-bagi.
Secara mendasar pembagian mendekomposisi suatu masalah ke dalam bagian
konstituennya. Secara konseptual, kita membangun sebuah representasi hirarki
dari informasi atau fungsi dan kemudian membagi elemen bagian paling atas
dengan (1)mengekspos detail pertambahan dengan bergerak secara vertikal dalam
hirarki, (2)mendekomposisi masalah dengan bergerak secara horisontal dalam
hirarki.
Contoh: system keamanan safehome

- Pandangan esensial dan implementasi
Pandangan esensial persyaratan perangkat lunak menyajikan fungsi yang akan
dikerjakan dan dan di informasikan yg akan diproses tanpa melihat detail
implementasinya.
Contoh: Pandangan esensial dari fungsi safehome read sensor status
Tidak tergantung dari bentuk fisik dari data atau type sensor yang
Di gunakan.
Pandangan implementasi persyaratan perangkat lunak menyajikan manifestasi
dunia nyata dari pemrosessan fungsi-fungsi dan struktur informasi.
Contoh: Input safehome dimana perangkat/ element (sensor)
menggunakan pertimbangan pandangan implementasi.

- Prototyping perangkat
Analisis harus dilakukan tanpa mengabaikan paradigma rekayasa PL yg di
aplikasikan ; tetapi bentuk yg diambil oleh analisis akan bermacam- macam.
Dalam banyak kasus sangat mungkin untuk mengaplikasikan prinsip operasional
dan menarik sebuah model PL yang melaluinya sebuah desain dapat
dikembangkan,pengaplikasian prinsip analisis dan penyusunan model perangkat
lunak yg akn dibangun yang disebut prototype untuk penilaian pelanggan dan
pengembang.

- Pemilihan prototyping
Paradigma prototyping terbatas dan tidak terbatas. Pendekatan terbatas
sering disebut: throw away prototyping. Dengan menggunakn pendekatan
tersebut, prototyping sebagai sebuah demonstrasi kasar dari sebuah
persyaratan.Kemudian prototype dikesampingkan dan perangkat lunak
direkayasa dgn menggunakan suatu paradigma yang berbeda.Pendekatan
tidak terabatas sering disebut evolusionary prototyping,menggunakan
prototyping sebagai bagian utama dari aktivitas analisis yang akan
diteruskan ke dalam desain dan konstruksi.
Sebelum perangkat terbatas atau tidak terbatas dipilih, perlu ditentukan
apakah system yang akan dibangun dapat menerima prototyping atau
tidak.Sejumlah factor calon prototiyping[BOA84] dapat ditentukan: area
aplikasi, kompleksitas aplikasi, krakteristik pelanggan, dan karakteristik
proyek.
~ metode dan Peranti Prototyping
Agar prototyping perangkat lunak efektif,maka harus dikembangkan
suatu prototype dengan cepat sehingga pelanggan dengan dapat menilai
hasil dan perubahan yang di rekomendasikan. Untuk melakukan
prototyping dengan tepat ad tiga kelas metode dan peranti generik missal:
(AND 92,TAN 92): teknik generasi keempat komponen perangkat lunak
reusable,spesifikasi normal,dn lingkungan prototyping.

- Spesifikasi
Metode spesifikasi sama dengan pemecahan masalah. Pereka PL yang dipaksa
bekerja dengan spesifikasiyang tidak lengkap,tidak konsisten,atau salah akan
mengalami frustasi atau keraguan.akibatnya, kualitas ,ketepatan waktu dan
kelengkapan perangkat lunak menjadi korban.

- Prinsip spesifikasi
Spesifikasi, tanpa mempedulikan mode dimana kita melakukannya, dapat
dilihat sebagai sebuah proses representasi. Persyaratan diwakilkan dengan suatu
cara yg membawa ke arah implementasi yang berhasil. Berikut ini sejumlah
prinsip spesifikasi yang diadaptasi dari kerja Blazer dan Goldman[BLA 86].
1.Memisahkan fungsional dari implementasi
2. Mengembangkan suatu model dari system yang diperlukan yg meliputi
data dan respon fungsional dari suatu system terhadap berbagai stimulus
dari lingkungan.
3.Membangun konteks dimana PL beroperasi dengan menentukan cara
dimana komponen system yg lain berinteraksi dengan PL.
4.Menentukan lingkungan dimana system beroperasi dan menunjukan
bagaimana “ sekumpulan agen yang sangat terjalin bereaksi terhadap
stimulus dalam lingkungan.
5.Menciptakan sebuah model yg kognitif daripada model desain atau
implementasi.Model kognitif menggambarkan sebuah system
sebagaimana dirasakan oleh komunitas pemakainya.
6.mengenali spesifikasi harus toleran terhadap ketidak lengkapan dan
dapat di tambah.
7.Membangun muatan dan struktur spesifikasi dengan suatu cara yang
akan memungkinkan spesifikasi dapat ditambah agar dapat berubah.

- Representasi
Kita mengetahui bahwa persyaratan PL dapat ditentukan dalam berbagai cara.
Akan tetapi, bila persyaratan itu dimasukan pada kertas atau media presentasi
electronic, maka diperoleh panduan sederhana:
-Format dan muatan representasi harus relevan dengan masalah.
-Informasi yang di isikan kedalm spesifikasi harus disarangkan.

- Spesifikasi persyaratan PL
Spesifikasi persyaratan PL dibuat pada puncak tugas analisis. Fungsi dan kinerja
yang dialokasikan pada PL sebagai bagian dari rekayasa system, diperhalus
dengan membangun sebuah diskripsi informasi lengkap,diskripsi tingkah laku dan
fungsional lengkap,indikasi persyaaratan kinerja dan batasan desain, criteria
validasi yang sesuai, dan data lain yang berkenaan dengan persyaratan. The
Nation Bureau of Standards, IEE( standard no. 830- 1984) dan Departement
Pertahanan AS mengusulkan format calon untuk spesifikasi persyaratan
perangkatan perangkat lunak. Berikut merupakan kerangka kerj untuk spesifikasi.
a.Pendahuluan
-Refrensi system
-Deskripsi keseluruhan
-Batasan proyek PL

b.Deskripsi informsi
-Representasi isi informasi
-Representasi aliran informasi
- aliran data
- aliran kontrol

c.Deskripsi fungsional
-Pembagian fungsional
-deskripsi fungsional
- gambaran pemrosesan
- retriksi / keterbatasan
- persyaratan kinerja
- batasan desain
- diagram pendukung
- diskripsi control
- spesifikasi control
- batasan desain

d.Diskripsi prilaku
- peryataan system
- event dan tindakan

e.Validasi dan kreteria
-batas kinerja
- kelas- kelas pengujian
- respon PL
- pertimbangan khusus

f.Bibliografi

g.Lampiran

- Kajian spesifikasi
Kajian dari suatu spesifikasi persyaratan perangkat lunak dilakukan baik oleh
pelanggan atau pengembang PL. Karena spesifikasi membentuk dasar bagi
desain dan aktivitas rekayasa selanjutnya, maka kajian harus dilakukan dengan
hati- hati.
Kajian dilakukan pertama kali pada tingkat makroskopik.pada tingkat ini pengkaji
akan memastikan bahwa spesifikasi sudah lengkap, konsisten, dan, akurat.
Pertanyaan - pertayan berikut dapat di ajukn:
  Apakah tujun dan sasaran yang diyatakan bagi perangkat lunak
tetap konsisten dengan tujuan dan sasaran system?
  Apakah interface penting kesemua element system sudah
digambarkan?
  Apakah aliran informasi dan struktur didefinisikan dengan tepat
bagi domain masalah
  Apakah diagram jelas?apakah masing masing dapat berdiri sendiri
tanpa teks pendamping
  Apakah fungsi mayor tetap ada pada ruang lingkup, dan sudah
digambarkan dengan lengkap dn tepat?
  Apakah tingkah laku PL konsisten dengan informasi yang harus
diproses dan fungsi harus dilakukannya?
  Apakah batasan desain realistis?
  Apakah resiko teknologis pengembang sudah dipertimbangkan?
  Apakah criteria validasi dinyatakan secara detail?apakah criteria
tersebut kuat untuk menggambarkan sebuah system yang berhasil.
  Apakah ada inkonsistensi,penghilangan?
  Apakah kontak dengan pelanggan sudah lengkap?
  Apakah pemakai sudah mengkaji manual pemakai pemulaan atau
prototype?
  Bagaimana estimasi perencanaan mempengaruhi
Pengkaji dapat mengembangkan pertayaan diatas dengan :
  Mencari konektor persuasive
  Bila suatu daftar yang diberikan tidak lengkap,pastikan jenisnya
sudah dipahami.
  Pastikan jangkauan yg dinyatakan tidak berisi asumsi yg tidak
dinyatakan.
  Hti hatilah pada kata kerja yang kabur
  Hati hati terhadap kata ganti yang ambiguitas
  Cari pertanyaan yang mengimplimentasikan kepastian
Bila kajian lengkap spesifikasi persyaratan PL diakhiri oleh pelanggan atau
pengembang. Perubahan yang diminta setelah spesifikasi itu di akhiri tidak akan
dieleminasi, tetapi pelanggan harus mencata bahwa masing – masing perubahan setelah
pengakhiran spesifikasi merupakan ekstensi dari ruang lingkup PL yang demikian dapt
menambah biay dan atau dapat memperpanjang jadwal proyek.Bahkan dengan prosedur
kajian terbaikpun, tetap ada sejumlah masalah spesifikasi. Spesifikasi sulit di uji dalam
berbagai cara yang berarti sehingga inkonsistensi dn penghilangan dapat berlangsung
tanpa terlihat.Selama kajian , perubahan terhadap terhadap spesifikasi dapat
disetujui.Sangat sulit untuk menili pengaruh global dari suatu perubahan ; yaitu
bagaimana suatu perubahan dalam suatu fungsi mempengaruhi persyaratan bagi fungsi-
fungsi yang lain.


Posted by Unknown

Popular Post

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Raditia Blog -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -